Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Disrupsi Lagi Disrupsi Lagi

Saya beruntung hidup dimasa-masa sebelum generasi milenial sekarang ini. Saya bisa merasakan perbedaan dari perubahan dunia yang sangat cepat. Perubahan cepat yang terjadi dalam tekhnologi, sosial-politik, pendidikan, ekonomi, tekhnologi, pariwisata dan lain-lain.

Saya merasakan di bidang-bidang itu terjadi Disrupsi yang sangat cepat. Misal tahun 2007 ketika saya masih kuliah, untuk bisa menulis di internet seperti ini, saya harus pergi ke Warung Internet dibelakang kampus dan menulis disitu dan membayar sejam 2000 rupiah.

Saya juga pernah merasakan zaman ketika dulu kalo kita mau bepergian, saya selalu bawa undangan yang disitu ada denah lokasi acara lengkap dengan layanam transportasi apa yang bisa kita pakai untuk mencapai lokasi. 

Ada banyak perubahan yang terjadi dalam banyak sekali bidang kehidupan. Dua sesuatu yang saya ceritakam dalam dua paragraf diatas adalah gambaran pada perubahan yang suda jauh berubah di dunia Tekhnologi dan Perjalanan.

Perubahan-perubahan oleh Renald Kasali disebutnya, Disruption, sebuah perubahan yang terjadi karena adanya hal hal baru yang menghacurkan sistem lama alias status quo atau incumbent.

Untuk wisata, disrupsi terjadi menyeluruh, mulai dari wisatawannya,  Perusahaan Wisatanya, alat-alat transportasinya, layanan ditempat wisatanya, hingga destinasi yang dianggap keindahan dan layak di kunjungi.

Munculnya pariwisata desa misalnya, adalah karena paradigma wisatawan tentang keindahan terjadi disrupsi. Dulu orang berfikir, wisata itu adalah bersantai dan bersenang-senang ke tempat-tempat indah seperti pantai dan gunung, sekarang orang berwisata ke desa-desa, berwisata budaya dan tradisi.

Dulu orang malas jika berwisata ke tempat-tempat yang sulit dijangkau, sekarang justru menjadi hobi menjelajahi destinasi wisata yang sulit, butuh tantangan, melelahkan dan  jarang dikunjungi orang. Bahkan adalah sebuah kebanggan ketika ia adalah orang pertama atau 100 orang pertama yang bisa sampai disitu, bisa foto selfie atau mendokumentasikan destinasinya untuk dibanggakan ke orang lain bahkan untuk dijual. Itulah yang saya alami dari hobi fotografi.

Sungguh perubahan-perubahan begitu cepat terjadi. Masa depan pasti akan lebih gila lagi, terutama di dunia tekhnologi. Tugas kita sebagai generasi sekarang, persiapkan anak cucu untuk mengerti dan bisa beradaptasi dengan zamannya yang kita perkirakan dimasa depan.